Pulau Sampah Di Indonesia
Musfirotun
Sekarang ini sudah tidak asing lagi bagi warga Indonesia jika sampah berserakan
dimana-mana. Setiap sudut kota pasti ada saja sampah berserakan. Apalagi di sungai-sungai
sekarang ini sudah berubah menjadi teempat sampah raksasa pasalnya di sepanjang aliran
sungai terdapat banyak sekali sampah yang membentuk sebuah pulau terdapat di sungai. Ini
sudah seharusnya setiap warga Negara mempunyai kesadaran sendiri-sendiri untuk tidak
membuang sampah sembarang. Bukan hanya dari warga tetapi dari pemerintah juga
seharusnya membuat program untuk mengatasi maslah sampah yang sudah menjadi momok
menakutkan kalau-kalau lingkungan kita penuh dengan adanya sampah. Ini dapat
menyebabkan beredarnya penyakit dimana-mana. Jika setiap warga untuk sadar akan masalah
sampah mungkin akan sulit karena mereka mempunyai sifat yang egois terhadap lingkungan,
mereka hanya mementingkan diri sendiri maka dari itu kita harus membuat kesadaran akan
masalah sampah dari kecil. Kita harus meenanamkan kepribadian untuk tertib membuang
sampah pada tempatnya dari kecil dan mengajarkan pada mereka untuk menjaga bumi kita
dengan menjaga lingkungan agar bumi dapat bertahan lama dan selamat dari global
warming. Kemungkinan ini hanya membuat efek kecil untuk bumi kita tetapi jika setiap
generasi melakukan hal sama untuk menyelamatkan bumi maka kemungkinan bumi akan
selamat setidaknya masih bisa untuk bertahan hidup oleh manusia.
Dengan penggunaan bahan-bahan untuk kehidupan sehari-hari juga mempunyai
dampak untuk bertambah banyaknya sampah. Dengan memeperhatikan penggunaan barang-
barang pada setiap harinya kita dapat mengurangi pembuangan sampah. Contohnya pada
sampah plastic yang mendominasi dari sekian banyak sampah. Dengan pencegahan sampah
dominasi kita dapat mengurangi sedikit sampah. Dengan program dari pemerintah sudah
dicanangkan sejak bulan februari 2016 yaitu jika berbelanja plastic harus membayar lagi
sebesar Rp.200 maka pelanggan kdiharapkan membawa tempat belanja sendiri agar
mengurangi penggunaan plastic untuk mengurangi sampah plastic yang sulit untuk diuraikan.
Tetapi program tersebut nyatanya belum juga dipatuhi oleh pelanggan. Mereka masih saja
menggunakan plastic sebagai tempat belanja dikarenakan harga plastic yang hanya Rp.200
saja, menurut mereka itu tidak masalah dan terus menggunakan kantong plastic yang
berbayar. Dengan kejadian ini diharapkan pemerintah harus membuat program mengurangi
penggunaan plastic yang lebih kejam lagi agar pengguna kantong plastic dapat mengurangi
penggunaannya.
No comments:
Post a Comment