Translate

Tuesday 1 March 2016

Aku Akan Menunggu

Jam alarmku berdering. ASTAGA! Sudah jam 06.05 pagi dan aku baru bangun,sedangkan gerbang

sekolahku akan ditutup 1 jam lagi. Pelajaran pertama,mapel nya bu Ina duh bakal kenal omelan nih

kalau telat. Segera aku ambil handuk dan bergegas mandi. Setelah selesai dan siap semuanya,aku pun

langsung men-starter motor dan melaju cepat kearah sekolahku. Aku melirik jam tanganku,waktu

menunjukkan pukul 06.50 tersisa 10 menit untuk bisa sampai disekolah. Untung saja,jalanan tidak

begitu macet,aku berhasil sampai didepan gerbang tepat pukul 07.00 namun tetap saja aku merasa

was-was dengan bu Ina yang terkenal on time. Akupun berlari ke kelasku,dan sesampai dikelas aku

segera menuju tempat dudukku dengan nafas yang terengah-engah.

“Kamu kenapa ngos-ngosan Ran?” tanya Ghea,teman sebangku ku sekaligus sahabatku.

“aku tadi bangun kesiangan trus karna takut telat,aku lari deh dari parkiran kesini biar engga

diomelin bu Ina,tau sendiri kan bu Ina kalau udah ngerocos itu sepanjang jalan kenangan” jawabku

“haha ngelawak? Eh bu Ina itu lagi ga masuk,ibunya kan keluar kota kamu lupa?” ujar Ghea

“haa?? Oiyaya.. Ahelah Ghee.. Aku udah sampe ngos-ngosan gini juga” aku baru ingat,kemarin bu Ina

sedang keluar kota jadi,jam mapel Matematika di kosongkan. “yauda ke kantin yuk perut ku

keroncongan,belum sarapan nih” aku mengajak Ghea pergi ke kantin,dan ia pun mengiyakan akhirnya

kita ke kantin untuk sarapan bareng.

Jadi,namaku Verani Aprilya. Biasa dipanggil Rani. Aku siswa kelas 12 di salah satu SMA di Bandung.

Aku punya sahabat namanya Ghea,Putri,Dicky,dan Bobby. Mereka adalah sahabat aku sejak masuk

SMP. Kita memang selalu bareng hingga SMA ini. Persahabatan kami tidak selalu sekedar main-main

doang, ngobrol, ngegosip, jalan tapi kita juga selalu belajar bersama apalagi mau ujian gini,sering

banget kita ke perpustakaan kota sebagai tempat belajar kami. Kita memang tidak sekelas,tidak juga

sejurusan tapi bukan berarti kita tidak bisa belajar bersama.

Teenggg… Terdengar bunyi lonceng sekolah menandakan waktunya pulang. Hari ini kami punya

rencana pergi ke studio foto untuk foto bersama menggunakan seragam SMA lalu dicetak. Yaa.. Kami

memang sudah merencanakan itu dari dulu agar kami bisa mengenang persahabatan kami saat sudah

kuliah nanti. Setelah berfoto,kami pun pergi ke foodcourt di salah satu Mall Bandung. Disana kami

memesan makanan dan berbincang-bincang sembari mengeluarkan candaan.

“eh guys,ntar kalau sudah lulus tetep bareng-bareng ya,walaupun bakal pisah kota” ucap Putri

“iya nih,kalau sudah beda kota saling kontakan aja lewat grup line kan gampang saling ngasi kabar aja

“yoi awas aja pada sombong kalian” Bobby mengangkat kepalan tangannya seakan menantang kami.

“ahelah awas aja kalo malah kamu yang ngelupain kita Bob,Dicky juga nih” gumamku seraya melirik

Dicky yang sedang menghabiskan makanannya.

“weess aku mah ga akan lupa sama kalian. Kita udah berjuang sama-sama dari SMP kan yakali aku lupa

sama kalian” ujar Dicky meyakinkan

“songong amat dah haha yaudalah kita bisa liat sendiri kok entar,kalau emang persahabatan kita bisa

dipertahanin yaa semoga sampe selama-lamanya toh juga kita masih 1 negara kok pesanku sih ntar

kalau kita udah pisah,kan beda universitas nih bakal punya teman baru kan hati hati kalau memilih

teman ya guys kenali dulu teman baru kalian” ucapku mengakhiri perkataan mereka yang tidak akan

“oke mbabroo tenang ajaa” sahut Bobby

“yauda yuk ah pulang.. udah sore banget nih,bundaku udah miscall” kata Ghea sambil melihat

handphone-nya yang memang daritadi bergetar ada telpon dari bundanya

Kami pun segera bersiap pulang kerumah. Dijalan pulang pun,tak lupa kami sembari bercanda agar

tidak ada suasana yang ‘krik-krik’. Yaa.. Inilah kami.. Aku merasa tak ingin meninggalkan mereka,tak

ingin melewatkan kebersamaan dengan mereka. Aku takut.. Aku takut jika aku lupa dengan mereka

ataupun mereka yang mungkin akan lupa dengan kenangan ini. Semua akan ditentukan oleh waktu

dimana aku dan mereka akan terpisah oleh jarak, karena masing-masing dari kami tidak ada yang

kuliah dalam 1 kota, kami sudah keterima di perguruan tinggi yang kami inginkan dengan jalur seleksi

Hari ini adalah acara perpisahan sekolah kami. Para murid terlihat cantik dan tampan dengan kebaya

modern bagi yang cewek dan juga kemeja berdasi bagi yang cowok. Semua sangat menikmati suasana

yang entah menyenangkan atau menyedihkan.. Karena pada saat inilah kebersamaan kita dengan

teman sekolah, sekelas, sahabat karib, bahkan musuh pun akan segera berakhir. Aku, Ghea, Putri,

Bobby, dan Dicky pun berkumpul untuk foto bersama, tak lupa juga kami berfoto selfie. Foto

bersama teman-teman yang lain. Tampak raut muka bahagia serta sedih saat semuanya berkumpul

mengenang masa-masa selama sekolah.

Bulan Juli. Akhirnya… Waktu masuk kuliah pun tiba. Aku senang dan bersemangat sekali untuk masuk

kuliah yang pertama kalinya. Aku kini kuliah di Universitas Yogyakarta. Yaah.. Ditempat kuliah inilah

aku akan menemukan teman baru dan juga pengalaman baru. Teman baru.. Hmm aku teringat dengan

sahabat-sahabatku. Bagaimana kabar mereka? Akupun tak tau. Mereka tak memberitahu bagaimana

kabar mereka, apa saja kegiatan mereka di kampus sekarang. Grup chat kami pun tampak sepi.

Aku mencoba berani memulai percakapan di grup chat. “Hy guys gimana kabar kalian? Aku kangen

sama kalian” Aku menanyakan kabar mereka. 1 jam 2 jam hingga 5 jam tak ada jawaban satupun dari

Putri, Ghea, Bobby. Dicky pun hanya membalas dengan stiker yang ada di chat Line.

Apa yang aku takutkan sepertinya terjadi. Mungkin mereka sudah memiliki teman akrab baru dan

terlalu asik dengan sehingga mengabaikan chat ku di grup. Padahal mereka yang dulunya berusaha

meyakinkan bahwa tidak akan lupa pada kebersamaan kami, tawa canda serta kegiatan belajar

bersama yang biasa kami lakukan. Aku melihat foto-foto aku dengan mereka. Ekspresi bahagia

tergambarkan diwajah kami. Aku sengaja memasang foto mereka dikamar kosku,agar aku selalu ingat

dengan mereka. Ya. Aku berusaha agar selalu mempertahankan persahabatan ini walaupun mungkin

nantinya mereka akan susah untuk dihubungi.

Sahabatku,kembalilah. Ingatkah tawa kita saat masih sekolah dulu? Ingatkah kejailan apa saja yang

kita lakukan bersama? Ingat kah kerja sama kita saat ingin mendapatkan nilai bagus disekolah?

Ingatkah kalian dengan kenangan kita selama awal mengenal, hingga akhirnya sekarang ini menemukan

kita berpisah? Mungkin kalian akan lupa. Tapi kenangan itu akan selalu ada. Aku yakin masih ada

ingatan itu didalam otak kalian. Aku doakan kalian baik-baik saja disana. Aku akan berusaha terus

mengingat kalian didalam pikiranku. Tetaplah bersama ku. Tetaplah jadi penyemangatku seperti dulu.

Tetaplah menjadi bagian dari hidupku,sahabatku. Semoga kita masih bisa bertemu besok, lusa, atau

kapan pun kalian mau. Aku akan menunggu kalian datang menyapa..

Dwi Aisyah R (Biologi)

No comments:

Ads Inside Post