Jam alarmku berdering. ASTAGA! Sudah jam 06.05 pagi dan aku baru bangun,sedangkan gerbang
sekolahku akan ditutup 1 jam lagi. Pelajaran pertama,mapel nya bu Ina duh bakal kenal omelan nih
kalau telat. Segera aku ambil handuk dan bergegas mandi. Setelah selesai dan siap semuanya,aku pun
langsung men-starter motor dan melaju cepat kearah sekolahku. Aku melirik jam tanganku,waktu
menunjukkan pukul 06.50 tersisa 10 menit untuk bisa sampai disekolah. Untung saja,jalanan tidak
begitu macet,aku berhasil sampai didepan gerbang tepat pukul 07.00 namun tetap saja aku merasa
was-was dengan bu Ina yang terkenal on time. Akupun berlari ke kelasku,dan sesampai dikelas aku
segera menuju tempat dudukku dengan nafas yang terengah-engah.
“Kamu kenapa ngos-ngosan Ran?” tanya Ghea,teman sebangku ku sekaligus sahabatku.
“aku tadi bangun kesiangan trus karna takut telat,aku lari deh dari parkiran kesini biar engga
diomelin bu Ina,tau sendiri kan bu Ina kalau udah ngerocos itu sepanjang jalan kenangan” jawabku
“haha ngelawak? Eh bu Ina itu lagi ga masuk,ibunya kan keluar kota kamu lupa?” ujar Ghea
“haa?? Oiyaya.. Ahelah Ghee.. Aku udah sampe ngos-ngosan gini juga” aku baru ingat,kemarin bu Ina
sedang keluar kota jadi,jam mapel Matematika di kosongkan. “yauda ke kantin yuk perut ku
keroncongan,belum sarapan nih” aku mengajak Ghea pergi ke kantin,dan ia pun mengiyakan akhirnya
kita ke kantin untuk sarapan bareng.
Jadi,namaku Verani Aprilya. Biasa dipanggil Rani. Aku siswa kelas 12 di salah satu SMA di Bandung.
Aku punya sahabat namanya Ghea,Putri,Dicky,dan Bobby. Mereka adalah sahabat aku sejak masuk
SMP. Kita memang selalu bareng hingga SMA ini. Persahabatan kami tidak selalu sekedar main-main
doang, ngobrol, ngegosip, jalan tapi kita juga selalu belajar bersama apalagi mau ujian gini,sering
banget kita ke perpustakaan kota sebagai tempat belajar kami. Kita memang tidak sekelas,tidak juga
sejurusan tapi bukan berarti kita tidak bisa belajar bersama.
Teenggg… Terdengar bunyi lonceng sekolah menandakan waktunya pulang. Hari ini kami punya
rencana pergi ke studio foto untuk foto bersama menggunakan seragam SMA lalu dicetak. Yaa.. Kami
memang sudah merencanakan itu dari dulu agar kami bisa mengenang persahabatan kami saat sudah
kuliah nanti. Setelah berfoto,kami pun pergi ke foodcourt di salah satu Mall Bandung. Disana kami
memesan makanan dan berbincang-bincang sembari mengeluarkan candaan.
“eh guys,ntar kalau sudah lulus tetep bareng-bareng ya,walaupun bakal pisah kota” ucap Putri
“iya nih,kalau sudah beda kota saling kontakan aja lewat grup line kan gampang saling ngasi kabar aja
“yoi awas aja pada sombong kalian” Bobby mengangkat kepalan tangannya seakan menantang kami.
“ahelah awas aja kalo malah kamu yang ngelupain kita Bob,Dicky juga nih” gumamku seraya melirik
Dicky yang sedang menghabiskan makanannya.
“weess aku mah ga akan lupa sama kalian. Kita udah berjuang sama-sama dari SMP kan yakali aku lupa
sama kalian” ujar Dicky meyakinkan
“songong amat dah haha yaudalah kita bisa liat sendiri kok entar,kalau emang persahabatan kita bisa
dipertahanin yaa semoga sampe selama-lamanya toh juga kita masih 1 negara kok pesanku sih ntar
kalau kita udah pisah,kan beda universitas nih bakal punya teman baru kan hati hati kalau memilih
teman ya guys kenali dulu teman baru kalian” ucapku mengakhiri perkataan mereka yang tidak akan
“oke mbabroo tenang ajaa” sahut Bobby
“yauda yuk ah pulang.. udah sore banget nih,bundaku udah miscall” kata Ghea sambil melihat
handphone-nya yang memang daritadi bergetar ada telpon dari bundanya
Kami pun segera bersiap pulang kerumah. Dijalan pulang pun,tak lupa kami sembari bercanda agar
tidak ada suasana yang ‘krik-krik’. Yaa.. Inilah kami.. Aku merasa tak ingin meninggalkan mereka,tak
ingin melewatkan kebersamaan dengan mereka. Aku takut.. Aku takut jika aku lupa dengan mereka
ataupun mereka yang mungkin akan lupa dengan kenangan ini. Semua akan ditentukan oleh waktu
dimana aku dan mereka akan terpisah oleh jarak, karena masing-masing dari kami tidak ada yang
kuliah dalam 1 kota, kami sudah keterima di perguruan tinggi yang kami inginkan dengan jalur seleksi
Hari ini adalah acara perpisahan sekolah kami. Para murid terlihat cantik dan tampan dengan kebaya
modern bagi yang cewek dan juga kemeja berdasi bagi yang cowok. Semua sangat menikmati suasana
yang entah menyenangkan atau menyedihkan.. Karena pada saat inilah kebersamaan kita dengan
teman sekolah, sekelas, sahabat karib, bahkan musuh pun akan segera berakhir. Aku, Ghea, Putri,
Bobby, dan Dicky pun berkumpul untuk foto bersama, tak lupa juga kami berfoto selfie. Foto
bersama teman-teman yang lain. Tampak raut muka bahagia serta sedih saat semuanya berkumpul
mengenang masa-masa selama sekolah.
Bulan Juli. Akhirnya… Waktu masuk kuliah pun tiba. Aku senang dan bersemangat sekali untuk masuk
kuliah yang pertama kalinya. Aku kini kuliah di Universitas Yogyakarta. Yaah.. Ditempat kuliah inilah
aku akan menemukan teman baru dan juga pengalaman baru. Teman baru.. Hmm aku teringat dengan
sahabat-sahabatku. Bagaimana kabar mereka? Akupun tak tau. Mereka tak memberitahu bagaimana
kabar mereka, apa saja kegiatan mereka di kampus sekarang. Grup chat kami pun tampak sepi.
Aku mencoba berani memulai percakapan di grup chat. “Hy guys gimana kabar kalian? Aku kangen
sama kalian” Aku menanyakan kabar mereka. 1 jam 2 jam hingga 5 jam tak ada jawaban satupun dari
Putri, Ghea, Bobby. Dicky pun hanya membalas dengan stiker yang ada di chat Line.
Apa yang aku takutkan sepertinya terjadi. Mungkin mereka sudah memiliki teman akrab baru dan
terlalu asik dengan sehingga mengabaikan chat ku di grup. Padahal mereka yang dulunya berusaha
meyakinkan bahwa tidak akan lupa pada kebersamaan kami, tawa canda serta kegiatan belajar
bersama yang biasa kami lakukan. Aku melihat foto-foto aku dengan mereka. Ekspresi bahagia
tergambarkan diwajah kami. Aku sengaja memasang foto mereka dikamar kosku,agar aku selalu ingat
dengan mereka. Ya. Aku berusaha agar selalu mempertahankan persahabatan ini walaupun mungkin
nantinya mereka akan susah untuk dihubungi.
Sahabatku,kembalilah. Ingatkah tawa kita saat masih sekolah dulu? Ingatkah kejailan apa saja yang
kita lakukan bersama? Ingat kah kerja sama kita saat ingin mendapatkan nilai bagus disekolah?
Ingatkah kalian dengan kenangan kita selama awal mengenal, hingga akhirnya sekarang ini menemukan
kita berpisah? Mungkin kalian akan lupa. Tapi kenangan itu akan selalu ada. Aku yakin masih ada
ingatan itu didalam otak kalian. Aku doakan kalian baik-baik saja disana. Aku akan berusaha terus
mengingat kalian didalam pikiranku. Tetaplah bersama ku. Tetaplah jadi penyemangatku seperti dulu.
Tetaplah menjadi bagian dari hidupku,sahabatku. Semoga kita masih bisa bertemu besok, lusa, atau
kapan pun kalian mau. Aku akan menunggu kalian datang menyapa..
Dwi Aisyah R (Biologi)
sekolahku akan ditutup 1 jam lagi. Pelajaran pertama,mapel nya bu Ina duh bakal kenal omelan nih
kalau telat. Segera aku ambil handuk dan bergegas mandi. Setelah selesai dan siap semuanya,aku pun
langsung men-starter motor dan melaju cepat kearah sekolahku. Aku melirik jam tanganku,waktu
menunjukkan pukul 06.50 tersisa 10 menit untuk bisa sampai disekolah. Untung saja,jalanan tidak
begitu macet,aku berhasil sampai didepan gerbang tepat pukul 07.00 namun tetap saja aku merasa
was-was dengan bu Ina yang terkenal on time. Akupun berlari ke kelasku,dan sesampai dikelas aku
segera menuju tempat dudukku dengan nafas yang terengah-engah.
“Kamu kenapa ngos-ngosan Ran?” tanya Ghea,teman sebangku ku sekaligus sahabatku.
“aku tadi bangun kesiangan trus karna takut telat,aku lari deh dari parkiran kesini biar engga
diomelin bu Ina,tau sendiri kan bu Ina kalau udah ngerocos itu sepanjang jalan kenangan” jawabku
“haha ngelawak? Eh bu Ina itu lagi ga masuk,ibunya kan keluar kota kamu lupa?” ujar Ghea
“haa?? Oiyaya.. Ahelah Ghee.. Aku udah sampe ngos-ngosan gini juga” aku baru ingat,kemarin bu Ina
sedang keluar kota jadi,jam mapel Matematika di kosongkan. “yauda ke kantin yuk perut ku
keroncongan,belum sarapan nih” aku mengajak Ghea pergi ke kantin,dan ia pun mengiyakan akhirnya
kita ke kantin untuk sarapan bareng.
Jadi,namaku Verani Aprilya. Biasa dipanggil Rani. Aku siswa kelas 12 di salah satu SMA di Bandung.
Aku punya sahabat namanya Ghea,Putri,Dicky,dan Bobby. Mereka adalah sahabat aku sejak masuk
SMP. Kita memang selalu bareng hingga SMA ini. Persahabatan kami tidak selalu sekedar main-main
doang, ngobrol, ngegosip, jalan tapi kita juga selalu belajar bersama apalagi mau ujian gini,sering
banget kita ke perpustakaan kota sebagai tempat belajar kami. Kita memang tidak sekelas,tidak juga
sejurusan tapi bukan berarti kita tidak bisa belajar bersama.
Teenggg… Terdengar bunyi lonceng sekolah menandakan waktunya pulang. Hari ini kami punya
rencana pergi ke studio foto untuk foto bersama menggunakan seragam SMA lalu dicetak. Yaa.. Kami
memang sudah merencanakan itu dari dulu agar kami bisa mengenang persahabatan kami saat sudah
kuliah nanti. Setelah berfoto,kami pun pergi ke foodcourt di salah satu Mall Bandung. Disana kami
memesan makanan dan berbincang-bincang sembari mengeluarkan candaan.
“eh guys,ntar kalau sudah lulus tetep bareng-bareng ya,walaupun bakal pisah kota” ucap Putri
“iya nih,kalau sudah beda kota saling kontakan aja lewat grup line kan gampang saling ngasi kabar aja
“yoi awas aja pada sombong kalian” Bobby mengangkat kepalan tangannya seakan menantang kami.
“ahelah awas aja kalo malah kamu yang ngelupain kita Bob,Dicky juga nih” gumamku seraya melirik
Dicky yang sedang menghabiskan makanannya.
“weess aku mah ga akan lupa sama kalian. Kita udah berjuang sama-sama dari SMP kan yakali aku lupa
sama kalian” ujar Dicky meyakinkan
“songong amat dah haha yaudalah kita bisa liat sendiri kok entar,kalau emang persahabatan kita bisa
dipertahanin yaa semoga sampe selama-lamanya toh juga kita masih 1 negara kok pesanku sih ntar
kalau kita udah pisah,kan beda universitas nih bakal punya teman baru kan hati hati kalau memilih
teman ya guys kenali dulu teman baru kalian” ucapku mengakhiri perkataan mereka yang tidak akan
“oke mbabroo tenang ajaa” sahut Bobby
“yauda yuk ah pulang.. udah sore banget nih,bundaku udah miscall” kata Ghea sambil melihat
handphone-nya yang memang daritadi bergetar ada telpon dari bundanya
Kami pun segera bersiap pulang kerumah. Dijalan pulang pun,tak lupa kami sembari bercanda agar
tidak ada suasana yang ‘krik-krik’. Yaa.. Inilah kami.. Aku merasa tak ingin meninggalkan mereka,tak
ingin melewatkan kebersamaan dengan mereka. Aku takut.. Aku takut jika aku lupa dengan mereka
ataupun mereka yang mungkin akan lupa dengan kenangan ini. Semua akan ditentukan oleh waktu
dimana aku dan mereka akan terpisah oleh jarak, karena masing-masing dari kami tidak ada yang
kuliah dalam 1 kota, kami sudah keterima di perguruan tinggi yang kami inginkan dengan jalur seleksi
Hari ini adalah acara perpisahan sekolah kami. Para murid terlihat cantik dan tampan dengan kebaya
modern bagi yang cewek dan juga kemeja berdasi bagi yang cowok. Semua sangat menikmati suasana
yang entah menyenangkan atau menyedihkan.. Karena pada saat inilah kebersamaan kita dengan
teman sekolah, sekelas, sahabat karib, bahkan musuh pun akan segera berakhir. Aku, Ghea, Putri,
Bobby, dan Dicky pun berkumpul untuk foto bersama, tak lupa juga kami berfoto selfie. Foto
bersama teman-teman yang lain. Tampak raut muka bahagia serta sedih saat semuanya berkumpul
mengenang masa-masa selama sekolah.
Bulan Juli. Akhirnya… Waktu masuk kuliah pun tiba. Aku senang dan bersemangat sekali untuk masuk
kuliah yang pertama kalinya. Aku kini kuliah di Universitas Yogyakarta. Yaah.. Ditempat kuliah inilah
aku akan menemukan teman baru dan juga pengalaman baru. Teman baru.. Hmm aku teringat dengan
sahabat-sahabatku. Bagaimana kabar mereka? Akupun tak tau. Mereka tak memberitahu bagaimana
kabar mereka, apa saja kegiatan mereka di kampus sekarang. Grup chat kami pun tampak sepi.
Aku mencoba berani memulai percakapan di grup chat. “Hy guys gimana kabar kalian? Aku kangen
sama kalian” Aku menanyakan kabar mereka. 1 jam 2 jam hingga 5 jam tak ada jawaban satupun dari
Putri, Ghea, Bobby. Dicky pun hanya membalas dengan stiker yang ada di chat Line.
Apa yang aku takutkan sepertinya terjadi. Mungkin mereka sudah memiliki teman akrab baru dan
terlalu asik dengan sehingga mengabaikan chat ku di grup. Padahal mereka yang dulunya berusaha
meyakinkan bahwa tidak akan lupa pada kebersamaan kami, tawa canda serta kegiatan belajar
bersama yang biasa kami lakukan. Aku melihat foto-foto aku dengan mereka. Ekspresi bahagia
tergambarkan diwajah kami. Aku sengaja memasang foto mereka dikamar kosku,agar aku selalu ingat
dengan mereka. Ya. Aku berusaha agar selalu mempertahankan persahabatan ini walaupun mungkin
nantinya mereka akan susah untuk dihubungi.
Sahabatku,kembalilah. Ingatkah tawa kita saat masih sekolah dulu? Ingatkah kejailan apa saja yang
kita lakukan bersama? Ingat kah kerja sama kita saat ingin mendapatkan nilai bagus disekolah?
Ingatkah kalian dengan kenangan kita selama awal mengenal, hingga akhirnya sekarang ini menemukan
kita berpisah? Mungkin kalian akan lupa. Tapi kenangan itu akan selalu ada. Aku yakin masih ada
ingatan itu didalam otak kalian. Aku doakan kalian baik-baik saja disana. Aku akan berusaha terus
mengingat kalian didalam pikiranku. Tetaplah bersama ku. Tetaplah jadi penyemangatku seperti dulu.
Tetaplah menjadi bagian dari hidupku,sahabatku. Semoga kita masih bisa bertemu besok, lusa, atau
kapan pun kalian mau. Aku akan menunggu kalian datang menyapa..
Dwi Aisyah R (Biologi)
No comments:
Post a Comment