Translate

Sunday 27 March 2016

OPINI

OPINI : TV DAN ANAK

Industri media televisi kian hari kian menampakkan taring yang tajam

dalam menampilkan berbagai tayangan televisi. Terlihat saat ini mereka berlomba

untuk menampilkan sesuatu yang tidak mengedukasi bagi masyarakat terlebih

untuk anak-anak. Industri media pertelevisian kini hanya mampu untuk mengejar

rating tanpa mengedepankan kualitas tayangan. Hal ini tentunya sudah menjadi

tamparan besar bagi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang tidak mampu untuk

memfilter berbagai tayangan televisi.

Berbagai tayangan televisi nampak tidak memiliki kualitas dan sangat

riskan untuk ditiru oleh penonton khususnya anak-anak adalah Anak Jalanan,

Ganteng-Ganteng Srigala, dan Go BMX serta masih banyak lagi tayangan yang

sangat meninggalkan pendidikan moral bagi anak-anak. Mengapa anak-anak harus

menjadi perhatian khusus dalam menayangkan sebuah tayangan? Karena anak-

anak memiliki memori yang sangat bagus, sehingga apa yang dilihat dan di

dengar akan selalu diingat olehnya. Selain itu bagi anak yang memiliki sikap kritis

kemungkinan akan meniru berbagai adegan di dalam tayangan televisi. Memang

sudah menjadi keharusan bagi orang tua untuk terus mendampingi anak-anak

ketika menonton televisi, dan harus pandai dalam memilih berbagai tayangan

yang sekiranya dapat memandu anak dalam mentransfer nilai moral dan edukasi

lainnya.

Banyak orang tua dengan segala macam kesibukannya merasa tenang

ketika anak-anak senang dan nyaman di depan televisi tanpa mengindahkan

berbagai tayangan yang berdampak buruk bagi mereka. Tidak dapat dielakkan

bahwa keberadaan televisi sangat dekat dengan anak. Hampir setiap hari anak

menonton televisi, bahkan mereka akan lebih senang duduk manis di depan

televisi dibandingkan bermain bersama teman-teman sebayanya.

Media televisi seakan memiliki dua sisi mata yang tajam, di salah satu sisi

memiliki dampak positif dan sisi lain berdampak negatif. Namun apabila melihat

kondisi saat ini mayoritas tayangan televisi terlebih yang berstatus swasta sering

menampilkan berbagai tayangan yang berdampak buruk bagi anak. Disinilah KPI

harus bertindak tegas terhadap media-media penayang acara-acara buruk.

Tayangan buruk bukan hanya bergenre sinetron saja melainkan film kartun yang

saat ini telah menjadi sahabat mata bagi anak-anak Indonesia. Salah film kartun

yang melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran adalah

Tom and Jarry, dimana pada bulan September 2014 KPI memberikan teguran

secara tertulis bagi media yang menayangkan serial kartun Tom and Jarry

maupun bagi beberapa program lainnya. Hal ini tentunya dilakukan untuk

melindungi anak dan remaja dari bentuk tayangan yang menampilkan unsur

kekerasan fisik.

Permasalahan mengenai tayangan televisi apabila dilakukan investigasi

secara mendalam tidak hanya berhenti disini saja. Sekarang ini anak-anak sangat

hedonis terhadap tayangan televisi, seakan-akan itu adalah hal wajib yang harus

dilakukan anak setiap hari. Bahkan banyak diantara mereka menyaksikan acara

televisi yang diperuntukan untuk dewasa. Dengan begitu mereka akan dihadapkan

pada tayangan yang berisi kekerasan, asusila, pembunuhan, kekerasan, dan hal-hal

yang dapat menurunkan nilai budaya dan sosial bagi anak. Tentu hal ini menjadi

perhatian yang sangat besar bagi insan media pertelevisian, dan KPI untuk

bersama-sama memberikan tayangan yang positif dan mengedukasi bagi anak,

agar mereka tidak kehilangan jati diri sebagai anak-anak. Serta masyarakat agar

tetap kritis terhadap berbagai program televisi yang tidak mendidik.

Memang nyata dilihat bahwa kondisi tayangan televisi di Indonesia sangat

mengarah pada dampak negatif. Akan tetapi masih ada segilintir tayangan yang

memberikan edukasi bagi penontonnya, khususnya anak-anak. Seperti tayangan

Dunia Binatang di Trans 7, dimana pada tayangan tersebut mampu memberikan

pelajaran yang positif bagi anak yaitu mereka akan diperkenalkan berbagai

macam jenis satwa  disekelilingnya beserta tata hidup mereka. Selain itu tayangan

Laptop si Unyil yang juga ditayangkan di Trans 7 merupakan tayangan yang

membelajarkan anak tentang bagaimana proses pembuatan berbagai kerajinan

tangan tradisional maupun modern, selain itu anak juga akan diperkenalkan

tentang makanan nusantara hingga mancanegara. Melalui tayangan-tayangan yang

mengedukasi tersebut anak akan memiliki wawasan positif yang semakin luas.

Sehingga keberadaan televisi akan sangat bermanfaat bagi pemirsanya terutama

bagi anak-anak selain sebagai media hiburan namun juga sebagai media belajar.

Anjar Lestari/Div. Redaksi

No comments:

Ads Inside Post