Translate

Wednesday 4 May 2016

PUISI

Dengar Celotehku, Sayang

Oleh : Atiqah Nur Farida, PBI’15


Ada sebait kisah yang kamu beri tahu kepada aku

Berputar enggan untuk diam

Di kepalaku, bagai kereta mainan



Ada ribuan kecewa merasuk dada kemudian

Tapi aku tak tahu, harus katakan apa

Harus berujar pada siapa



Haruskah aku sendiri yang menyimpan ini

Aku tidak tahan

Ingin aku berujar pada rerumputan

Dan mendengar sumpah mereka agar tetap diam, tak bergoyang

Pada siapa saja yang akan menanyainya, mengenai ini



Kamu menganggap dirimu berubah

Tidak, sayang

Kamu tetap yang tersayang

Kamu tetap kamu yang ada di dalam hatiku

Kamu tetap kamu yang selalu menjadi warna daripada hidupku



Kamu tentu tahu, seberapa penting kamu bagi aku

Kamu tentu tahu, aku bisa meradang semalaman

Terngiang olehmu

Bagai kenangan seorang terdahulu yang enggan beranjak



Sayang

Jangan lupa akan siapa kamu

Jangan lupa siapa saja yang berharap pada kamu



Mungkin, di depan nanti akan ada banyak persimpangan lagi

Aku tahu, kamu tentu akan memilih kebenaran

Tapi mungkin, terkadang kamu terjebak dalam gelap

Tak tahu harus bagaimana

Jangan gegabah

Disini, kamu lihat

Aku disini, sayang

Kamu bisa ulurkan tanganmu

Kemudian gamit tanganku

Kita bersama temukan jalan yang benar dari banyak persimpangan yang sialan

No comments:

Ads Inside Post