Translate

Sunday 11 January 2015

HUKUM DAN FENOMENA JILBAB BOBS




Istilah jilboobs, dari kata jilbab dan boobs alias dada, lebih merupakan sindiran untuk mereka yang berjilbab tapi memperlihatkan aurat.

Pandangan agama Islam
Jilboobs atau jilbab gaul menurut pandangan agama pernah disampaikan oleh Ust. Abu Rufaid Agus Suseno, Lc sebagaimana dikutip Sakinah.
Disebutkannya, kesadaran memakai jilbab telah mulai tumbuh di kebanyakan wanita muslimah. Memakai jilbab sudah bukan merupakan barang aneh atau terlarang di tempat kerja. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan terbukanya era globalisasi, banyak sekali dari wanita muslim yang ingin berpakaian syar’i, mereka ingin memakai jilbab, tapi mereka juga ingin tampil modis dan cantik. Mereka memakai jilbab karena mengikuti trend atau agar terlihat “Islami”, terlihat lebih anggun dan cantik, atau hanya ikut-ikutan saja. Maka mereka pun lebih mementingkan faktor keindahannya, keanggunan dan gaya, TANPA MEMPEDULIKAN SUDAH BENAR ATAU BELUM JILBAB YANG DIGUNAKANNYA.

BAGAIMANA ISLAM MEMANDANG HAL FENOMENA INI?
ADAKAH DOSA DI BALIK JILBAB GAUL?

Jikalau kita cermati, jilbab yang dipakai oleh wanita muslimah itu bermacam-macam. Bisa kita bagi secara umum menjadi 3 macam jilbab, yaitu:
- Jilbab besar,
- Jilbab biasa,
- Jilbab gaul atau jilbab “funky bin jilbab nyekek leher” saja

Simak penjelasannya satu-persatu
- Jilbab besar adalah jilbab syar’i, yaitu jilbab yang menutup seluruh aurat, tidak menjadi perhiasan dan pusat perhatian, tidak tipis, tidak ketat, tidak menyerupai lelaki, tidak menyerupai wanita-wanita kafir, tidak berparfum dan bukan termasuk pakaian syuhrah. Pakaian syuhrah adalah setiap pakaian yang dipakai dengan tujuan untuk meraih popularitas di tengah-tengah orang banyak, baik pakaian tersebut mahal (yang dipakai seseorang untuk berbangga dengan dunia & perhiasannya) maupun pakaian yang bernilai rendah (yang dipakai seseorang untuk menampakkan kezuhudannya dan dengan tujuan riya’). (Imam Asy Syaukani dalam Nailul Athar II/94)
- Adapun jilbab biasa adalah sama dengan di atas, namun dengan ukuran yang sedang, tidak sebesar jilbab di atas. Hukum jilbab seperti ini adalah tidak mengapa, asal sifat-sifat yang ada pada jenis pertama (menutup seluruh aurat, tidak menjadi perhiasan dan pusat perhatian, tidak tipis, tidak ketat, tidak menyerupai lelaki, tidak menyerupai wanita-wanita kafir, tidak berparfum dan bukan termasuk pakaian syuhrah) masih bisa dipertahankan.
- Sedangkan jilbab gaul adalah jilbab yang lagi booming sekarang ini. Contoh-contohnya:
Ada yang memakai kerudung dengan bawahan rok yang hanya sebetis/ malah kain yang dipakai berbelah di depan (split), ada yang hanya mengikatkan kerudung pada kepala tanpa menutup dada, ada yang memakai bawahan hanya ngepas pada mata kaki dan tanpa kaos kai, ada juga yang memakai baju berlengan panjang hingga pergelangan tangan tanpa decker/kaos tangan, sehingga jika diangkat tangannya maka akan terlihat perhiasan yang ada di tangannya, ada yang pakai kerudung tapi untaian rambutnya lebih panjang daripada kerudungnya ada yang pakai kerudung “saringan tahu” karena saking tipisnya sehingga rambut dan ikat rambutnya terlihat jelas, ada yang pakai jilbab dengan corak warna yang mencolok sehingga bisa mencuri perhatian sekitar terutama laki-laki. Ada yang menghiasi jilbab dengan renda dan asesoris yang mencolok seperti bros, yang terakhir, ada yang jilbab “nyekek leher” lalu luarnya ditambah kerudung/kain yang berbeda warna dengan yang di dalam, yang terlihat seperti “Biarawati Nasrani” …wal iya dzubillah.
Bagi wanita muslimah yang memakai jilbab jenis ketiga ini, apakah bisa dikatakan sudah cukup dan lebih “mending” dan baik daripada yang tidak pakai sama sekali?
Jawabannya, justru bisa jadi wanita tersebut berdosa karena melanggar batasan-batasan syari’at tentang jilbab dan busana muslimah. Hal ini jika kita cermati, niscaya banyak sekali penyimpangan-penyimpangan dari jenis jilbab “gaul” ini, antara lain:

A.JILBAB GAUL TIDAK MENUTUP AURAT SECARA SEMPURNA (HANYA “MEMBUNGKUS” AURAT)

Aurat wanita adalah seluruh tubuh, kecuali muka dan telapak tangan. Namun, banyak dari busana muslimah saat ini, tidak menutupi aurat secara keseluruhan. Masih ada saja celah-celah yang menampakkan aurat mereka. Di antara mereka masih ada yang menampakkan leher, lengan, tangan, kaki. Padahal jilbab syar’i adalah yang menutup aurat secara sempurna, kecuali muka dan telapak tangan saja.
Dari Abu Dawud, dari Aisyah berkata, bahwa Asma suatu kali mendatangi Rasulullah dengan mengenakan pakaian tipis lalu Rasulullah berkata kepadanya,”Wahai Asma’, wanita yang telah haid (maksudnya telah baligh), tidak boleh terlihat darinya kecuali ini, beliau mengisyaratkan ke mukanya dan telapak tangannya.” (HR.Abu Dawud no.4104)



B. JILBAB GAUL MENARIK PERHATIAN KAUM LELAKI

Di antara tujuan jilbab adalah melindungi diri dari godaan lelaki dan menghindar dari fitnah, namun jilbab gaul justru malah menarik perhatian kaum lelaki. Bagaimana mungkin jilbab justru menarik perhatian kaum lelaki? Hal ini disebabkan antara lain:
- Jilbab gaul berwarna warni dan dihiasi berbagai macam motif. Syaikh al Albani menegaskan, “Tujuan disyari’atkannya memakai jilbab adalah untuk menutup perhiasan wanita, maka tidak masuk akal jika seorang wanita muslim memakai jilbab yang penuh motif & hiasan”. (Jilbab Mar’ah Muslimah: 120)
Oleh karenanya, Allah berfirman,”Dan janganlah menampakkan perhiasannya” (QS.An Nur: 31). Keumuman ayat ini menunjukkan bahwa hiasan yang tidak boleh ditampakkan adalah mencakup pakaian itu sendiri jika dipenuhi oleh hiasan yang menarik perhatian kaum lelaki. (Baca juga Beda hijab, jilbab, khimar dan kerudung atau kudung)

APAKAH BERARTI SEORANG WANITA MUSLIM HARUS MEMAKAI PAKAIAN HITAM?

Tidak juga, karena kriteria pakaian bagi muslimah adalah pakaian yang berwarna lazim atau familiar, tidak menjadi pusat perhatian. Sehingga, jika suatu daerah justru membenci warna hitam, maka tidak mengapa dia memilih pakaian berwarna terang seperti merah, hijau, dll jika termasuk pakaian yang lazim dipakai.
Ibrahim an Nakha’i suatu hari bersama Alqamah mendatangi para istri Nabi, mereka berdua mendapatkan istri para Nabi memakai pakaian berwarna merah. (Jilbab Mar’ah Muslimah: 122

- Jilbab gaul tipis dan transparan
Menutup aurat tidak mungkin terwujud dengan pakaian tipis dan transparan, justru dengan pakaian tipis, akan menambah fitnah dan menjadi hiasan bagi kaum wanita. Karenanya Nabi ﷺ bersabda, ”Dua golongan dari ahli Neraka yang tidak pernah aku lihat: seseorang membawa cambuk seperti ekor sapi yang dia memukul orang-orang, dan perempuan yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepalanya bagai punuk ontayang bergoyang. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mendapatkan baunya,sekalipun ia bisa didapatkan sejauh perjalanan sekian dan sekian.” (HR.Muslim)

Ibnu Abdil Barr mengatakan,”Makna ‘kasiyatun ‘ariyatun’ (berpakaian tapi telanjang) adalah para wanita yang memakai pakaian yang tipis yang menggambarkan bentuk tubuhnya, pakaian tersebut belum menutupi (anggota tubuh yang wajib ditutup dengan sempurna). Mereka berpakaian, namun hakikatnya mereka telanjang.” (Jilbab Mar’ah Muslimah: 125-126)

- Jilbab Gaul ketat, memakai jilbab itu bertujuan menghindari fitnah, dan hal ini tak mungkin terwujud dengan memakai pakaian ketat. Meskipun terkadang pakaian ini menutupi warna kulit, namun pakaian seperti ini menampakkan sebagian bahkan seluruh lekuk tubuh.

- Jilbab Gaul berparfum, padahal Nabi ﷺ menegaskan,”Tidaklah seorang wanita memakai minyak wangi lalu keluar melewati sebuah kaum supaya mereka mencium parfumnya, maka sesungguhnya wanita itu adalah pezina.” (HR.Ahmad)

- Jilbab Gaul menyerupai wanita-wanita kafir, karena biasanya jilbab gaul mengikuti mode yang sedang berkembang di dunia barat kemudian dipoles sedikit dengan nuansa Islami, belum lagi dengan model yang sedang nge- trend yang menyerupai biarawati nasrani..wal iya dzubillah
  ( Rafika, Larasati, Zahra, Rinda)

KAKI MELANGKAH LISTRIK MELIMPAH






Jika di Jakarta proyek MRT (Mass Rapid Transportasi) sedang dibangun dan proyek pembangkit listrik yang ramah lingkungan belum terlaksana, lain halnya dengan Jepang. Setelah sukses dengan beberapa inovasi kereta seperti kereta api super cepat, super mewah dan juga kereta api bawah tanah, nampaknya Jepang tidak puas dengan semua yang sudah dimiliki itu. Saat ini Jepang sedang membuat percobaan mengenai pembangkit listrik dari tenaga manusia.
Perusahaan kereta api Jepang sektor timur The East Japan Railway Company, bekerja sama dengan para peneliti Universitas Keio Jepang mengadakan riset untuk mengembangkan stasiun kereta api yang ramah lingkungan di stasiun Shibuya. Mereka memanfaatkan lalu lalang para penumpang di stasiun tersebut untuk menghadirkan pembangkit listrik dari tenaga manusia. Melalui teknologi tersebut penumpang akan bergerak melalui tenaga dari hasil pijakannya sendiri. Konsep teknologi tersebut didasari oleh teknologi Piezoelektrik, dimana perangkat Piezoelektrik ini merupakan lempengan keramik yang bisa merubah suatu tekanan menjadi suatu tegangan berdasarkan kekuatan yang ada. Teknologi ini diletakkan pada lantai digerbang tiket dan area lain di Stasiun Tokyo yang ramai oleh orang yang berlalu-lalang, sehingga menghasilkan energi listrik dari penumpang yang berjalan diatasnya.
Mengubah Tekanan Kaki Jadi Tegangan Listrik






Menurut riset, teknologi Piezoelektrik mampu menyalakan 2 buah lampu yang bermuatan sekitar 60 watt dalam satu kali pijakan. Selain itu pijakan kaki manusia yang kuat bisa mengubah tekanan menjadi tegangan listrik antara 1-3,5 Volt. Uniknya, teknologi Piezoelektrik ini tidak terbatas pada langkah manusia saja tetapi juga dengan tenaga mekanik lainnya seperti rel kereta api, landasan pesawat terbang dan jalan raya. Setiap energi yang dihasilkan oleh Piezoelektrik ini tergantung pada perubahan temperatur, gerakan, massa suatu kendaraan dan juga getaran yang dihasilkan.
Pemerintah Jepang sedang berusaha untuk mengembangkan teknologi ini secara besar-besaran. Mereka melihat  ini sebagai peluang bagi listrik ramah lingkungan masa depan sehingga pemerintah optimis jika teknologi ini dikembangkan maka akan menghasilkan sumber listrik yang besar.
Teknologi  ini merupakan teknologi yang ramah lingkungan, murah dan juga canggih. Karena teknologi ini mampu membuat anggaran listrik pemerintah berkurang dan dalam jangka panjang rencananya teknologi ini akan diterapkan pada beberapa jalur yang ramai seperti bandara, kereta dan jalan raya. Namun pada sisi lain teknologi ini belum bisa diterapkan dalam rumah tangga karena membutuhkan infrastruktur yang besar dan mahal.
Material untuk Piezoelektrik sangatlah terbatas sehingga membuat sistem Piezoelektrik ini belum bisa menyaingi fossil fuel (minyak, gas alam, atau batu bara). Selain itu teknologi Piezoelektrik ini juga membutuhkan aktivitas mekanis seperti pijakan atau goncangan sehingga dirasa kurang efisien.
Kapasitas energi Piezoelektrik yang tersimpan ditempat penyimpanannya ini bisa saja hilang atau menurun secara drastis jika tidak ada langkah manusia, guncangan, cahaya matahari atau angin.
Sebelumnya, suatu Night Clup di London, Inggris sudah menggunakan tenaga Piezoelektrik ini. Night Club tersebut merupakan eco-nightclub yang menggunakan gerakan dari para clubbers yang menari diatas lantai disko untuk menghasilkan energi listrik. Tenaga yang dihasilkan digunakan untuk keperluan-keperluan klub selama klub itu dibuka.
Lalu kira-kira apakah Jepang siap merogoh kocek yang sangat dalam untuk membangun teknologi ini seperti klub malam dilondon?
Created by: Nur Aini dan Siti Fatonah

Saturday 10 January 2015

Membangun Kekeluargaan Melalui Dialog Alumni SM3T




SM3T ( Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan , Terluar, dan Tertinggal)  merupakan salah satu program pendidikan yang di selenggarakan oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan sejak tahun 2012. Dalam rangka mempererat tali silaturahmi antar alumni SM3T pihak fakultas FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta(UMS) pun mengadakan acara dialog serta temu kangen antar alumni SM3T yang diadakan pada hari Selasa, 7 April 2014 di ruang sidang dekanat FKIP UMS.
Dalam terselenggaranya acara tersebut diharapkan para alumni dari SM3T bisa saling mempererat tali silaturahmi antar alumni dan juga bisa berbagi pengalaman-pengalaman heroik yang dialami saat mengajar di daerah pedalaman dan tempat terpencil di daerah pedalaman. Acara temu kangen SM3T tersebut dihadiri oleh para alumni SM3T angkatan ke-2 yaitu (November 2011 – Oktober 2012) yang dimana alumni tersebut adalah alumni yang diberangkatkan ke provinsi Aceh, Papua, Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Banyak sekali, manfaat yang didapatkan dalam acara SM3T ini karena didalamnya paara alumni dari SM3T dapat saling sharing dan berbagi pengalaman-pengalaman yang mereka alami ketika merasakan pengabdian di daerah 3T sehingga pengalaman berharga itu di utarakan didalam acara temu kangen tersebut. Dalam acara ini pula bapak Prof. Harun Joko Prayitno selaku dekan FKIP UMS menyampaikan kepada para alumni SM3T untuk nantinya menuliskan pengalaman-pengalaman heroiknya saat mengajar di daerah pedalaman dan desa terpencil, yang nantinya hasil dari tulisan-tulisan tersebut bisa dikumpulkan dan dibukukan oleh pihak fakultas.
Dengan diadakanya acara temu kangen ini, diharapkan pengalaman-pengalaman yang dibagikan oleh para alumni SM3T bisa bermanfaat untuk banyak orang, khususnya untuk para calon tenaga kependidikan.  Semoga dengan pengalaman-pengalaman yang disampaikan tersebut banyak sarjana-sarjana muda yang mau dan tergerak hatinya untuk membangun negri ini lewat mengajar daerah tertinggal dan terpencil. Agar tercipta pemerataan pendidikan dan juga pendidikan yang berkualitas, demi kamajuan pendidikan di Indonesia.
 {Bagus Hermaanto (PKN’14)

Ads Inside Post