Level
Kehidupan,
Ku beranikan melangkah,
Akhirnya ku usap air mataku yang hampir jatuh dengan telapak yang kotor
Ku berdiri dalam kegelapan, tanpa seorangpun
Aku tak tau harus melangkahkan kakiku ke mana
dan ku lihat kanan kiri tak ada apapun
Mata ini hampir meneteskan air mata
Di sini ku melihat banyak manusia
Cahaya redup,
yang keyakutan,
yamg marah
yang menangis,
saling beradu kekuatan,
manusia saling menghina
Ku beranikan 'tuk melangkah lagi, dan ku lihat
Seorang ibu mengajari anaknya menulis,
seorang lelaki tua yang mendorong gerobak
Dan ku melihat cahaya terang
Sepasang manusia berpegangan tangan erat,
lelaki muda yang merebut gerobak lelaki tua dan mendorongnya,
kemarahan, tetapi ada secuil
ku hentikan langkahku dan duduk di sebatang pohon tumbang
seterang sang surya
Ku melihat,
tidak ada lagi kesedihan
kekecewaan
senyuman kebahagiaan,
kebajikan,
Pada akhirnya
Ku menghela napas,
inilah kehidupan
Sebuah level dari kegelapan menuju pencerahan
Oleh :Suciana
Kehidupan,
Ku beranikan melangkah,
Akhirnya ku usap air mataku yang hampir jatuh dengan telapak yang kotor
Ku berdiri dalam kegelapan, tanpa seorangpun
Aku tak tau harus melangkahkan kakiku ke mana
dan ku lihat kanan kiri tak ada apapun
Mata ini hampir meneteskan air mata
Di sini ku melihat banyak manusia
Cahaya redup,
yang keyakutan,
yamg marah
yang menangis,
saling beradu kekuatan,
manusia saling menghina
Ku beranikan 'tuk melangkah lagi, dan ku lihat
Seorang ibu mengajari anaknya menulis,
seorang lelaki tua yang mendorong gerobak
Dan ku melihat cahaya terang
Sepasang manusia berpegangan tangan erat,
lelaki muda yang merebut gerobak lelaki tua dan mendorongnya,
kemarahan, tetapi ada secuil
ku hentikan langkahku dan duduk di sebatang pohon tumbang
seterang sang surya
Ku melihat,
tidak ada lagi kesedihan
kekecewaan
senyuman kebahagiaan,
kebajikan,
Pada akhirnya
Ku menghela napas,
inilah kehidupan
Sebuah level dari kegelapan menuju pencerahan
Oleh :Suciana
No comments:
Post a Comment