Translate

Wednesday 15 March 2017

RESENSI FILM

Naili Umamah / Akuntansi’15

69a39eb7-2725-44fb-9d10-e6d06520d16e.jpg

Judul Film  : Surga yang Tak Dirindukan 2.
Produser : Manoj Punjabi.
Sutradara : Hanung Bramantyo.
Penulis Naskah : Alim Sudio, Hanung Bramantyo, Manoj Punjabi.
Genre : Drama
Pemeran :
1.      Laudya Cynthia Bella sebagai Arini.
2.      Raline Shah sebagai Meirose.
3.      Fedi Nuril sebagai Pras.
4.      Reza Rahardia sebagai Dr. Syarif.
5.      Sandrina Michelle sebagai Nadia.
6.      Keefe Bazli sebagai Akbar.
A.    Sinopsis
Tanpa sengaja Arini bertemu dengan Meirose, pertemuan itu membuat Meirose menjadi ragu atas pilihan hidupnya yang selama ini dijalani. Arini begitu tulus mengasihi Akbar anak Meirose yang telah diambil dua tahun yang lalu, ia sangat meninginkan Meirose dan Akbar untuk kembali kepada Pras. Ditambah lagi sosok Pras yang datang dihadapan Meirose semakin membuatnya tak mampu mengingkari bahwa cintannya kepada pria bijak itu sangat besar. Arini yang didukung juga oleh anaknya Nadia, mereka berusaha keras agar Meirose bisa kembali kepada Pras.

Meirose berada pada kondisi kebingungan, apakah ia harus maju pada kehidupannya yang baru, dimana ia tidak tau apa yang terjadi kedepannya, atau dia harus mundur pada kehidupan dulu yang telah ia lupakan selama ini, namun member janji kepada kehidupannya nanti.

Mengapa Arini sangat bersih keras bersaha untuk membujuk Meirose agar kembali kepada Pras dan menjadi bagian dari keluarganya yang harmonis? Bagaimana sikap Pras, akankah dia mau menerima Meirose kembali? Disisi lain dia juga ragu, apakah dia bisa bersikap adil apabila berpoligami? Dan siapa itu Dr. Syarief yang tiba tiba Muncul di tengah ermasalah keluarga Pras dan Arini?

B.     Resensi Film
Film ini berawal dari kembalinya Meirose dalam keluarga bahagia Pras dan Arini. Maksud kedatangan Meirose adalah untuk mengambil Akbar putranya untuk diboyong pergi menemui kakeknya yang berada di Budapest Ibu Kota Hongaria. Di Budapest inilah sebuah konflik yang rumit bermula.

Dua tahun telah berlalu, Arini mendapatkan kesempatan pergi ke Budapest untuk mempromosikan buku barunya. Sesaat tiba disana kemudian melaksanakan Sholat dzuhur di salah satu masjid, Arini bertemu dengan sosok anak kecil yang tidak lain itu adalah Akbar putra Meiros.Dengan hati yang tak menentu, Arini tidak menyangka bahwa ia akan bertemu kembali dengan Meirose dan Akbar di Negara yang ta pernah terfikirkan itu. Arini spontan memeluk Meirose dengan senyum lebar di bibirnya dan memanggil nadia untuk menyambut mereka.

Di lain hari mereka membuat janji untuk bertemu kembali, lalu Meirose menceritakan kehidupannya kepada Arini selama dua tahun di Budapest. Satu hari mereka habiskan waktu untuk jalan jalan bersama. Setelah berpisah Arini dan Nadia bergegas untuk pulang, saat menikmati suasana jalan pulang Arini jatuh pingsan dan dibawa ke rumah sakit. Disinilah Arini Bertemu dengan sosok Dr. Syarief yang berlatar belakang sebagai lelaki yang jatuh cinta dengan Meirose. Tak diduga setelah diperiksa Dr. Syarief menemukan kanker stadium akhir pada diri Arini. Kanker tersebut merupakan kanker lanjutan yang pernah diderita Arini semasa dulu. Dr. syarif mengatakan bahwa umur Arini tidak lama lagi. Dibalik percakapan mereka, ternyata didengar oleh Nadia yang telah lama berdiri di dalam kamar mandi ruang pasien. Hati yang hancur, fikiran yang tertuju pada keluarga kecilnya, dan air mata yang terus mengalir di pipi, Arini sangat terpukul sekali atas pernyataan Dr. Syarief, lalu ia berinisiatif untuk membujuk Meirose kembali menjadi bagian dari keluarganya lagi, dan menggantikan dirinya sebagai istri Pras sekaligus Bunda dari Nadia. Tanpa memberitahu apa yang terjadi akan dirinya saat itu kepada orang lain, Arini mengira bahwa hal tersebut akan jauh lebih baik. Mengetahui impian terbesar bundanya tersebut, Nadia diam diam mendukung dan membantu Bundanya untuk membuat Meirose rujuk dengan Ayahnya Pras.

Pras tiba di Alamat yang diberikan oleh Arini kepadanya, alamat tersebut adalah alamat tempat tinggal Meirose di Budapest. Sesuai dengan rencana arini bahwa ia ingin mempertemukan Meirose dengan Pras. Didalam rumah tersebut mereka seperti sebuah keluarga yang harmonis, menceritakan kehidupan masing masing setelah dua tahun tidak pernah bertemu.

Saat makan malam bersama dengan partner kerja Pras yang kebetulan berada di Budapest, mendadak Arini jatuh Pingsan dan dilarikan ke rumah sakit. Pras telah mengetahui semua, mengetahui apa yang di derita oleh istrinya dari keterangan Dr. Syarief. Arini memberikan permohonan kepada Pras agar menikah lagi dengan Meirose dan menggantikan posisi Arini demi kebutuhan keluarganya. Pras menolak permohonan Arini tersebut, tetapi dengan usaha dan bujukan Arini akhirnya Pras menerima permohonannya. Keesokan harinya Arini dan Pras pergi kerumah Meirose untuk membicarakan keinginan  Arini, tidak selang beberapa menit tibalah sosok pria yang sangat mencintai Meirose yaitu Dr. Syarief. Pras dan Arini terkejut karena mengetahui bahwa Dr. Syarif ternyata mempunyai perasaan terhadap Meirose. Akhirnya mereka bergegas untuk pulang. Dalam perjalan Arini berfikir keras, sehingga membuatnya pingsan dan masuk rumah sakit lagi. Semakin hari kondisi Arini semakin menurun. Dihadapan Pras, Meirose, Dr. Syarief dan Nadia Arini mengucapkan permintaan terkakhirnya yaitu menginginkan Meirose untuk menggantikan posisinya sebagi istri Pras dan Bunda Nadia. Arini Menghembuskan nafas terakhirnya saat melaksanakan sholat berjamaah bersama. Atas persetujuan Dr. Syarief dan kesediaan Meirose, Pras melangsungkan pernikahannya dengan Meirose.
C.    Kelemahan
Film ini terkesan condong pada konflik cerita, dimana Arini yang merasakan tekanan batin secara terus menerus karena di hantui oleh fikiran bagaimana keluarganya nanti jika ia meninggal dunia.
D.    Kelebihan Film

Film ini memeberikan banyak pelajaran dan pesan kepada penonton. Terutama adalah soal keikhlasan. Bagaimana sesorang wanita yang mengikhlaskan segalanya demi keutuhan keluarganya dan bagaimana keihklasan sesorang pria yang mengorbankan perasaanya demi orang yang dicintainya bahagia. Dalam film ini juga banyak adegan yang mengharukan dan menyentuh hati penonton.

No comments:

Ads Inside Post