The Book of Forbidden
Feelings
Judul : The Book of Forbidden
Feelings
Penulis : Lala Bohang
Penerbit : Gramedia Pustaka
Utama
Tebal Buku : 152 Halaman
ISBN : 9786020331898
Cetakan pertama, 2016
Rating : 4 dari 5
Blurb:
I wanted to say,
"I would love to know
your
obsessions, Is it landed
house,
gadgets, power, domestic life,
succulent plants,
achievements, money,
work, more likes and
followers,
health, validations, sex,
organic
food, pets, perfect selfies,
children,
sports, religion,
relationship,
minimalism, perfection,
muscles,
urban toys, shoes, traveling,
or fame?"
but nobody is prepared for
that kind
of question on a first
date.
So I said, "You look
great."
***
Ini adalah sebuah prosa
berbahasa Inggris yang dibalut dengan ilustrasi menawan yang dibuat oleh
penulis. Membaca buku ini bisa menimbulkan kesan hangat, seperti sedang
dipeluk oleh masa lalu dan masa depan secara bersamaan. Emosional, tapi
emosional yang tidak membuat depresi (eh, benarkah?), tidak berkoar-koar, tidak
meledak-ledak. Tapi hangat, seperti sedang menyesap cokelat hangat saat hujan
turun dengan derasnya. Perasaan-perasaan yang beginilah yang saya rasakan
ketika membacanya. Ditambah lagi ilustrasinya menambah padu tulisan yang sedang
berbicara.
Semuanya bermakna. Saya mau
kutip salah satu dari lembaran buku ini secara acak:
It will never be enough.
Except purity. When
need disappear and are
replaced by nothingness.
How to be pure again?
you asked. How long is
forever? I asked back.
(hal 87)
The thing we have for the last
30 days.
I call it a distraction.
I crave your aproval
about things that matter to you.
I crave more attention for
nothing I care about.
I crave or a nonstop flow of
affection, love, kisses, more
love,
your skin, and warmth.
I crave everything or nothing.
(hal 27)
Tomy Diaz/B.Inggris'15
No comments:
Post a Comment