Translate

Monday 16 March 2015

PUISI

IA TAK BOLEH MATI

oleh : Muhammad Rais SYakur (PGSD'13)

Sepercik gemuruh penyesalan dan  airmata dalam lesung pipi

Mengiringi  setapak langkah  penyesalan yang mendalam

Badan yang semakin membungkuk  akibat pertempuran itu

Kini hanya tinggal monolog ratapan saja

Ia ingin berlari mengejar bayangannya sendiri

Ia ingin menari meskipun raga terkulai tak berambisi

Ia ingin maju meskipun hati dan raganya tak menyatu

Sungguh...

Ia sangat menyesali pertempuran itu

Diikuti dengan isakan  tangisan misteri

Dikala suara-suara biadab mengikis semangat juangnya

Ia terjatuh dalam nuktoh hitam .....

Ia merangkak dalam barisan do’anya  ...

Ia membiisu pada bicaranya yang layu...

Dan ia merongrong pada musuh yang menghadang

Rencong-rencong yang ia bawa..

Sebagai benteng penggoyahan semangatnya

Menyerbu musuh musuh biadab dan keji

Ia tak mau berdiam diri

Ia tak mau mengakhiri

Ia tak akan berhenti

Dan ia tak mau mati...

 

“Teruntuk para pemuda yang pernah jatuh dalam lubang kegagalan, percayalah bawa Allah Bersama kita “

 

 

No comments:

Ads Inside Post