Translate

Sunday 13 May 2018

ARTIKEL / OPINI


Hidup itu Pilihan, Kamu Pilih Jadi Apa?
Atiqah Nur Farida / P.Indonesia ' 15
            Pasti kalian sering mendengar ungkapan “Hidup itu pilihan” iya, kan? Saya berani bertaruh, setidaknya sekali sepanjang hidup kalian, tidak saklek seperti itu juga namun dengan makna yang sama. Menurut kalian bagaimana dengan ungkapan seperti itu? Benar atau salah? Waduh, masih juga di paragraf pertama sudah ada saja pilihan yang muncul. Jadi, anggap saja ungkapan itu adalah suatu kebenaran, bukan anggap saja, tapi memang begitu adanya, kalian harus terima.
            Hidup adalah kumpulan dari berbagai paradoks, hidup itu suatu hal yang harusnya dilihat dari berbagai sudut pandang, hidup itu terdiri dari berbagai opsi, pilihan. Beberapa waktu lalu saya sempat terjebak—lebih tepatnya merelakan diri dijebak—dalam perbincangan cukup serius di waktu nongkrong tengah malam bersama teman-teman saya, dua teman saya lebih tepatnya. Kami saling melontarkan berbagai pilihan-pilihan yang ada kaitannya dengan hidup, sederhana saja, dengan hal-hal yang ada di sekitar, hal yang dekat dengan kita. Contohnya, “Mengkritik atau dikritik?” “Individu atau kelompok?” “Terbuka atau tertutup?” “Dipilih atau memilih?” “Ditinggalkan atau meninggalkan?” hingga “Ban depan atau belakang?”. Percayalah, di setiap pilihan yang kami lontarkan memiliki makna tersendiri, yang melontarkan pilihan akan melihat bagaimana lawan tuturnya memilih dan memberikan alasan.
            Kenapa harus memilih? Ya simpel saja, kan harus, hehehe. Tidak dapat dihindari, hidup itu akan selalu menyuguhkan kita pilihan-pilihan, kenapa? Karena ada dua macam takdir yang menimpa kita ini, takdir yang dapat diubah dan takdir yang tidak dapat diubah. Nah, mengenai takdir yang dapat diubah, kalau kita menginginkan yang terbaik pastilah kita harus berani memilih. Untuk dapat menentukan pilihan yang terbaik setiap orang memiliki sudut pandangnya masing-masing, dan bagaimana mereka mempertimbangkan pilihan tersebut. Tak jarang akan ada yang gegabah, akan ada yang salah, tapi percayalah, segala sesuatu itu nantinya akan mengantarkan kita pada yang terbaik nantinya, nantinya loh ya.
            Jadi jangan takut menjadi apa, jangan takut memilih apa, menjadi beda itu tidak apa-apa, kalau mau sama dengan yang lainnya juga tidak apa-apa, kembali lagi toh hidup itu pilihan kita semua, jadi bagaimana nantinya ya terserah kita. Kita yang memilih, kita juga yang akan menanggung risikonya.

No comments:

Ads Inside Post